Jumat, 08 Maret 2013

Wisata Candi di Kab. Magelang

1. Candi Ngawen


Candhi Budha ini berada di desa Ngawen kecamatan Muntilan sekitar 5 km ke arah tenggara dari candi Mendut sebelah kiri jalan ke rute Sendangsono. Candi ini dibangun pada abad ke 8 oleh dinasti Syailendra sapaerti tersebut dalam Prasasti Karang Tengah tahun 824 M. candi Ngawen memiliki 5 buah candi kecil yang setiap sudutnya dihiasi oleh patung singa penjaga candi dan wihara Pangeran Sidharta menunggu nirwana. Relief candi Ngawen masih jelas terukir indah tentang Kinara-Kinari ( sang penghibur Dewa di Kahyangan ), Kalamakara ( Dewa Waktu )  dan D hyani Budha Ratnasambhawa dengan sikap tangan Wara Mudra ( Budha memberi berkah).

2. Candi Pawon

Bangunan suci Budha yang disebut dalam prasasti Karang Tengah 824 M, didukung, letaknya yang segaris dengan Candi Mendut dan Borobudur. Terletak di Desa Brojonalan Kecamatan Borobudur.

3. Candi Mendut

Candi Mendut terletak kurang lebih 3 km sebelum Candi Borobudur dari arah Yogyakarta, candi ini memiliki atap yang berbentuk limas dan didalamnya terdapat patung Budha yang diapit oleh dua arca  yaitu Awalokiteswara dan Wajrapani. Disisi – sisi candi ini terdapat relief  yang berisi cerita hewan/fabel (Jataka) yang mengandung pesan moral dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Candi Borobudur

Candi Borobudur, Pawon dan Mendut merupakan candi budha yang dibangun oleh raja Samaratungga dari dinasti Syailendra pada abad ke 8. Tiga Candi Budha tersebut memiliki relief atau gambar timbul yang menarik menggambarkan kehidupan sang Budha dan reinkarnasinya dalam bentuk ceritera Jataka dan Lalitavistara. Candi Borobudur dan Pawon terletak di Kecamatan Borobudur sedangkan candi Mendut di Kecamatan Mungkid, 3 km kearah timur candi Borobudur. 

5. Candi Selogriyo

Terletak pada kaki Bukit Condong berbatasan dengan Bukit Giyanti, secara keseluruhan terletak di lereng Bukit Sukorini sebelah timur Gunung Sumbing di Kecamatan Windusari. Merupakan bangunan tunggal, memiliki bentuk tidak berbeda dengan candi-candi Hindu lainnya.

6. Candi Canggal atau Candi Gunung Wukir

Candi Gunung Wukir atau Candi Canggal adalah candi Hindu yang berada di dusun Canggal, kalurahan Kadiluwih, kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah. Candi ini tepatnya berada di atas bukit Gunung Wukir dari lereng gunung Merapi pada perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Menurut perkiraan, candi ini merupakan candi tertua yang dibangun pada saat pemerintahan raja Sanjaya dari zaman Kerajaan Mataram Kuno, yaitu pada tahun 732 M (654 tahun Saka).
Kompleks dari reruntuhan candi ini mempunyai ukuran 50 m x 50 m terbuat dari jenis batu andesit, dan di sini pada tahun 1879 ditemukan prasasti Canggal yang banyak kita kenal sekarang ini. Selain prasasti Canggal, dalam candi ini dulu juga ditemukan altar yoni, patung lingga (lambang dewa Siwa), dan arca lembu betina atau Andini.  


7. Candi Asu

Candi Asu adalah nama sebuah candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di Desa Candi Pos, Kelurahan Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Nama candi tersebut merupakan nama baru yang diberikan oleh masyarakat sekitarnya. Disebut Candi Asu karena dahulu di dekat candi tersebut terdapat banyak anjing.

Candi ini terletak di lereng Gunung Merapi di dekat pertemuan Sungai Pabelan dan Sungai Telingsing, kira-kira 10 km di sebelah timur laut dari Candi Ngawen. Di dekatnya juga terdapat 2 buah candi Hindu lainnya, yaitu Candi Pendem dan Candi Lumbung.

Candi Asu menghadap ke barat. Candi ini berdenah bujur sangkar dengan panjang sisi 7,94 meter. Tinggi kaki candi 2,5 meter, tinggi tubuh candi 3,35 meter. Tinggi bagian atap candi tidak diketahui karena telah runtuh dan sebagian besar batu hilang. Dengan ukuran tersebut, candi ini termasuk candi kecil.
Di dekat Candi Asu telah diketemukan dua buah prasasti batu berbentuk tugu (lingga), yaitu prasasti Sri Manggala I (874 M) dan Sri Manggala II (874 M).

8. Candi Pendem

Candi Pendem merupakan 1 candi yang berada di kompleks percandian Sengi. seperti halnya 2 candi lainya ( Candi Asu dan Candi Lumbung). Candi ini beragama hindu. dan jaraknya sangat berdekatan dengan candi asu sengi yang hanya berjarak 100 meteran. namun areal yang harus dilalui untuk menuju situs ini ialah dengan blusukan menyusuri persawahan warga dan keberadaan candinya sendiri berada di bawah tanah sekitar 2-3 meteran. 

Candi ini kemungkinan masih 1 masa pembuatannya. yang tersisa di candi ini hanya reruntuhan candinya saja dan atap candi ta tersusun lagi kemungkinan masih tertimbun atau malah telah menghilang. dilihat dari keberadaannya yang dibawah tanah kemungkinan candi ini dahulu tertimbun lahar merapi yang sangat ganas. dengan fakta keberadaannya yang sungguh dalam di bawah tanah. 

Yang tersisa di candi ini hanyalah sumuran candi beberapa mahluk gana didinding candi dan juga beberapa antefik yang berornamen sungguh indah. dan apabila dicermati secara meneyeluruh mahluk gana yang ada di badan candi semua gaya dan bentuknya yang hampir berbeda satu sama lainnya. 

Ornamen artifaknyapun tidak kalah menarik untuk dicermati begitu detail nenek moyang kita memahat setiap batu candinya.untuk menuju candi ini lebih gampang bertanya kepada warga sekitar karna letaknya yang nyempil dan tak terlihat dari jalan raya atau lihat peta di kompleks percandian sengi ini : candi ini sendiri berada di desa candi pos, desa sengi, kecamatan dukun, kabupaten magelang, jawa tengah. dan masih 1 jalur menuju obyekwisata ketep pass.
 

1 komentar:

  1. jangan ngawur kalau kasih info...itu bukan gambar candi pendem....
    itu gambar candi sambisari..walaupun sama model dan letaknya...karena sama2 kependem (terkubur) dan beberapa meter di dari tanah...tapi kalau kasih info yang valid..dan jangan asal2an...
    terima kasih

    BalasHapus