Selasa, 15 Januari 2013

Wisata Pantai


15 TEMPAT SUNSET & SUNRISE TERBAIK DI JOGJA

Alam yang merupakan ciptaan Tuhan Yang maha Kuasa sangat banyak memberikan keindahan yang luar biasa yang menjadikan kita kagum akan kebesaranNya. Dibeberapa lokasi kita dapat menikmati keindahan matahari terbenam atau dalam bahasa inggris Sunset. Sunset merupakan suatu peristiwa dimana tenggelamnya matahari digaris cakrawala sebelah barat, dengan menimbulkan warna kemerahan dilangit akan sangat sayang untuk dilewatkan.
Berikut kami sampaikan beberapa tempat yang dapat anda jadikan referensi jika ingin melihat fenomena sunset tersebut :

PANTAI INDRAYANTI
Pantai Indrayanti juga merupakan salah satu keindahan pantai di jajaran Pantai Gunung Kidul Yogyakarta, Pantai ini terletak di Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul dan masih merupakan kawasan Pantai sundak. Nama pantai inipun sebetulnya hanya diambilkan dari nama pengelola pantai tersebut. Pada dasarnya pantai pantai yang berada di sepanjang Kabupaten Gunungkidul tidak terlalu jauh satu dengan yang lainnya dan terkenal dengan pasir putihnya, hanya saja proses terjadinya pantai pantai ini yang terbentuk ribuan tahun lalu terhalang oleh bebatuan karang yang sangat besar dan tinggi. Inilah exotic yang ditawarkan dari pantai satu dengan yang lainnya yakni dihiasi tebing-tebing karang yang menakjubkan. 
Penataan dan konsep modern dalam pantai ini jelas sekali terlihat peralatan atau sarana yang  disediakan, ada jet sky, bahkan pantai ini memberikan denda bagi siapa saja yang membuang sampah sembarang, jadi  biasakan membuang sampah pada tempatnya. Ini sangat berpengaruh terhadap kebersihan yang dapat kita nikmati di Pantai ini. Namun jangan berpikiran kalau penataan tersebut mengurangi keasrian pantai ini. Justeru dengan konsep konsep ini keasrian pantai ini semakin terlihat lebih indah. Akses ke pantai Indrayanti saat ini sudah bagus, jalan yang mulus memudahkan kita dalam berkendara namun anda dihimbau tetap berhati-hati karena keberadaan jalan di kawasan selatan daerah Kabupaten Gunung Kidul ini rata rata banyak kelokan, tanjakan dan turunan curam.  Fasilitas yang ditawrkan pengelola pantai ini juga adanya cottage yang dapat dipakai untuk bermalam, sehingga kita  bisa menikmati malam di tepi pantai. Cottage yang ditawarkan dengan tarif Rp. 300.000,- sampai dengan Rp. 650.000,- sudah fasilitas yang cukup memadai. Saat ini tersedia 7 cottage, dan melihat perkembangannya tidak mustahil tempat ini akan semakin ramai pengunjung. Yang paling menarik bagi para pengunjung mungkin disuguhkannya gamelan yang merupakan musik khas jawa di bagian restaurant ini. Dengan alunan musik in selain menikmati pesona pantai kita juga disuguhkan dengan sensasi makanmalam yang luar biasa indahnya.
Makanan yang ditawarkan di Restauran ini pun tidak terlampau mahal. Kisaran harga setiap porsinya adalah Rp. 10.000,- hingga Rp. 100.000,-. Menu makanan tidak hanya Seafood saja yang selama ini menjadi andalan beberapa pantai di wilayah ini, namun ada menu ayam goreng dan bakar , minuman ada es kelapa muda, ada es jeruk, dan lain sebagainya.

PANTAI WEDIOMBO
Wedi artinya Pasir, Ombo artinya luas. Wediombo berarti Pasir yang luas. Itulah arti sebuah nana Pantai Wediombo yang terletak di desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul. Pantai ini masih merupakan jajaran pantai yang ada di psisir selatan pulau Jawa atau Samudera Hindia. Melihat nama sebenarnya tidak pas dengan kondisi yang ada di Pantai ini, karena hamparan pasir tidak terlalu luas. Hamparan pasirnya terbatas oleh dua dinding karang yang mengapit pantai sehingga menyerupai sebuah teluk yang luasannya lebih besar dari teluk pada umumnya. Bahkan yang paling eksotis adalah bentuk teluk tersebut menghadap kebarat sehingga untuk menikmati sunset alangkah luar biasa indahnya. Terlepas dari itu semua pantai Wediombo merupakan tempat wisata yang perlu anda kunjungi, Karena menawarkan sesuatu pemandangan yang indah tidak kalah menarik dari pantai yang lain. Kondisi pantai yang masih bersih belum banyak terusik keindahan alamnya dan suasana yang tenang menambah kenikmatan tuk melepas penat dan jenuh. Bagi yang senang berselancar, pantai ini bisa digunakan karena mempunyai ombak yang besar yang cocok untuk berselancar, berbeda dengan pantai lain yang ada di pesisir Pantai selatan yang rata rata tidak dapat digunakan untuk surfing. Penduduk sekitar pantai Wediombo rata rata mempunyai mata pencaharian sebagai petani tradisional dan juga nelayan tradisional dan berasal dari suku jawa yang berlogat Banyumasan. Kawasan ini merupakan kawasan yang curah hujannya sedikit dan termasuk daerah yang kekurangan air. Namun saat ini khususnya kawasan wediombo masalah tersebut dapat teratasi oleh Sumber mata air Puring. Nelayan disini dalam mencari ikan sering menggunakan pancing dan area memancingnya sangat menantang yakni dari ketinggian batu karang yang terjal. Kalau belum terbiasa sangat sulit menempuh tempat ini disamping terjal dan karena terjangan ombak karang ini sangat licin. Ikan yang didapat ditempat ini 
kebanyakan ikan cucut. Hasil memancing ini oleh para nelayan dijual kurang lebih Rp. 3.000,-/ekor. Bisa langsung dimakan ditempat ini karena banyak juga yang menawarkan untuk memasakkannya atau mau dibawa pulang dalam kondisi mentah.
Setiap tahun di pantai ini diselenggarakan satu ritual yang pada dasarnya sebagai ucapan syukur ataupun tolak bala. Ritual tersebut adalah Ngalangi, dengan acara melabuh beberapa sesaji yang berisi berbagai macam makanan dan beberapa bahan lainnya. Ditilik dari bahasa jawa Ngalangi berarti menghalangi/membendung. Sehingga ada satu prosesi dalam ritual ini yakni menangkap ikan dengan Gawar atau Jaring namun terbuat dari akar pohon wawar. Jaring tersebut dibentangkan pada saat air pasang dari bukit Kedongkowok oleh warga setempat secara bersama-sama. Dan setelah air surut ikan ikan yang terhalangi oleh jaring tersebut diambil oleh warga dan hasilnya dibagi ke semua warga. Ini menggambarkan kerukunan yang terbina sangat baik diantara penduduk pantai ini.

PANTAI SINDEN
Keberadaan Pantai Sinden yang tidak jauh dari Pantai Wediombo yang sudah terkewnal keberadaanya ini turut membuat pantai sinden sedikit banyak mulai dikenal oleh para pengunjung. Keberadaan pantai Sinden ini mempunyai pemandangan dan panorama yang sangat indah. Bahkan para pengunjung dimanjakan dengan adanya tanjung yang dapat digunakan sebagai tempat area memancing bagi anda yang gemar memancing. Sehingga tempat ini sangat cocok bagi anda yang menginginkan tempat refreshing untuk sejenak bersantaimelepaskan segala rutinitas harian yang padat untuk menikmati alam yang sangat mempesona. Ikan di tempat ini tergolong banyak sehingga kebanyakan pengunjung ditempat ini memang bertujuan untuk memancing. Satu hal yang berbeda memancing ditempat ini yang dapat membantu anda merefresh keseharian anda. Memancing dengan pemandangan alam yang penuh keindahan, karena pantai sinden menawarkan birunya laut yang membentang luas, kicauan burung camar putih yang merdu yang jelas terdengar dan langit yang menakjubkan. Selain itu di Pantai Sinden ini terdapat pulau Gelatik yang merupakan tempat berdiamnya kelelawar. Dengan mengunjungi pulau gelatik ini anda dapat merasakan satu petualangan yang sungguh berkesan bagi anda nantinya yakni dengan peralatan seadanya untuk menuju ketempat pulau gelatik ini, karena keberadaan pulau gelatik harus dicapai dengan menggunakan jembatan tambang sederhana. Sehingga diperlukan usaha untuk mencapai pulau ini diperlukan keberanian untuk meniti jembatan tambang dengan papan seadanya.

PANTAI KUKUP
Pantai berpasir putih sama dengan halnya Pantai Baron, letaknya 1 km kearah timur. Sehingga setelah anda puas bermain di Pantai Baron bisa meluangkan waktu untuk menikmati keindahan pantai kukup yang menyerupai tanah Lot di Bali. Kenapa dikatakan demikian karena ada sebuah karang yang letaknya agak ketengah terpisah dari daratan yang ada. Untuk bisa kebatu karang tersebut pihak pengelola menghubungkan daratan yang ada dengan karang tersebut menggunakan jembatan. Dari atas kita dapat melihat hamparan pantai yang sangat indah. Sama halnya dengan Pantai Baron dengan pasir putihnya. Untuk sampai dipinggir pantai pengunjung harus berjalan dari tempat parkir, karena lahan parkir yang cukup luas berada di dekat pintu masuk area pantai. Selama berjalan dari tempat parkir sampai ke pantai kanan kiri jalan tersebut sudah banyak dijumpai pedagang yang menawarkan dagangan hasil biota laut, baik souvenir, makanan, dan bahkan ikan hias. Ditepi pantai banyak pengunjung yang menangkap ikan yang terjebak saat ombak menghempas diantara karang2 kecil. Untuk menciptakan rasa aman pihak pengelola menyiagakan tim SAR. Tim ini berfungsi untuk memberikan pertolongan kepada siapa saja bahkan meberikan informasi melalui pengeras suara bila ada ancaman biota laut yang berbahaya yakni yang paling sering terjadi yakni ubur-ubur laut. Ubur. Ubur-ubur ini jika sampai mengenai kita seara langsung akan membikin gatal-gatal. Pada dasarnya obatnya adalah sangat mudah yakni dengan cara mengoles dengan kerang-kerangan yang banyak dijual disekitar situ kemudian minum secsngkir kopi untuk netralisir racun yang ada.

PANTAI KRAKAL
Pantai Krakal terletak di alur pantai selatan wilayah Gunung Kidul, berderet dengan Pantai Baron, Kukup, dan beberapa pantai lainnya dan biasanya merupakan tujuan akhir setelah mengunjungi pantai yang lain. Jarak dari pantai Kukup sekitar 6 km kearah timur. Dari jalan utama pantai ini agak masuk kedalam sekitar 6-7 km. tepatnya di desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari, Gunung Kidul. Hampir sama dengan pantai pantai yang lain yang membedakan dengan pantai lain pantai krakal merupakan pantai yang paling panjang dengan hamparan pasir putihnya yang lebih luas dan landai serta tidak adanya tebing karang yang mengelilingi Pantai ini. Sehingga cocok sekali untuk berjemur layaknya pantai-pantai di Bali. Bahkan pihak pemda setempat pernah mengusulkan Pantai ini dijadikan sebagai pantai resor.  Menurut ahli geologi dahulu diyakini pantai ini berada dibawah permukaan laut, ini bisa dilihat terhamparnya bebatuan karang / karts yang dapat kita lihat disepanjang perjalanan menuju ke lokasi. Proses alam sehingga tempat ini terangkat dan lama lama menjadi daerah pegunungan. Karang-karang atau karts yang kita lihat saat ini dahulunya sebagai tempat tinggal bagi biota laut yang ada pada saat itu. Untuk mencapai lokasi ini infrastruktur jalan juga sudah bagus, namun karena countur tanah di wilayah ini naik turun dan berkelok kelok dan bila menggunakan bus jalan masih kurang lebar. Jadi berhati-hatilah bagi para pengunjung.

PANTAI BARON
Pantai Baron terletak di kurang lebih 20 Km dari kota Wonosari atau 60 kilometer kearah tenggara kota Yogyakarta dan berada di Kabupaten Gunung Kidul. Lokasi tepatnya berada di desa Kemadang, , Tanjungsari, Gunung Kidul. Untuk menuju Pantai ini sangatlah mudah dengan sarana dan prasarana yang sudah sangat memadai yakni jalan yang halus serta petunjuk arah yang jelas bisa dipastikan tidak akan tersesat namun perlu diperhatikan karena contur tanah disini naik turun dan juga jalan tidak terlalu lebar dan berkelok-kelok , sehingga diharuskan berhati-hati bagi yang belum hafal jalur perjalan ke pantai ini.  Sangatlah elok pantai ini dengan diapit dua bukit karena pantai ini bebrbentuk sebagai teluk dan disebelah kanan dapat anda jumpai muara sungai air tawar yang berpadu dengan air laut. Pantai ini tergolong masih alami dan asri. Disini kita dapat bermain ditepi pantai asal tidak melebihi garis batas yang sudah ditentukan oleh pengelola karena Pantai selatan terkenal dengan seretan ombaknya yang kencang. Atau kalau hanya sekedar ingin melihat-lihat tanpa ingin basah-basahan anda bisa menikmati pantai ini sambil menikmati hasil laut yang banyak disediakan oleh warung-warung disekitar pantai namun yang paling banyak orang pesan adalah Sop Kakap. Wah rasanya lengkap menikmati sop kakap dengan melihat deburan ombak yang bersamaan dengan hembusan angin yang sama sama menyegarkan. Dan harga makanan ditempat ini tidaklah terlalu mahal.
Setiap tahun di pantai ini sering diadakan upacara sedekah laut, yakni pada setiap bulan suro pada penanggalan jawa. Ini dilakukan sebagai ungkapan terima kasih atas hasil yang dicapai para warga setempat yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Mungkin yang menjadi catatan adalah kesadaran menjaga kebersihan para pengunjung masih kurang sehingga sering kita temukan sampah-sampai bekas makanan dan minuman yang dibawa pengunjung. Kami himbau bagi para pengunjung hendaklah menjaga kebersihan di Pantai ini agar keindahan dan kesejukan dan yang pasti kebersihan pantai ini terjaga dan kita dalam menikmati tempat wisata ini merasa nyaman.

PANTAI PARANGTRITIS
Namanya Pantai Parangtritis, letaknya disebelah selatan kota Yogyakarta tepatnya di desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul kurang lebih 27 km dari pusat kota Yogyakarta. Nama desa parangtritis konon bermula dari satu kejadian pada masa Kerajaan Majapahit, diceritakan bahwa seseorang bernama Dipokusumo bertapa dikawasan ini, ketika sedang bertapa ditempat ini ia melihat air yang menetes (tumaritis) dari celah-celah batu karang (Parang) sehingga nama daerah tersebut dinamai Parangtritis yang berarti air yang menetes dari celah batu karang. Pantai parangtritis sendiri selain merupakan tempat rekreasi juga dikenal sebagai tempat Ziarah, ini dikarenakan orang jawa sangat memepercayai bahwa pantai tersebut merupakan tempat Kerajaan tempat dimana Nyai Roro Kidul berkuasa. Dan juga sebagai garis imajiner dengan Keraton Yogyakarta serta Gunung Merapi. Dan pada saat tertentu di Komplek Pantai ini diadakan acara labuhan dari pihak Keraton Yogyakarta. Dipantai ini dapat ditemukan gundukan-gundukan pasir yang tinggi (Gumuk) yang indah, juga ada pemandian air hangat yang dulunya kolam pemandian ini ditemukan oleh Sultan Hamengku Buwono VII dan diyakini mampu menyembuhkan beberapa penyakit, juga ada beberapa makam Syeh, kemudian bukit karang disebelah timur kawasan pantai ini, dari tempat inilah kita dapat menikmati sunset yang sangat indah dimana dapat dinikmati Mentari sore yang secara bertahap seolah ditelan oleh air laut dan dari bukit ini pula seluruh kawasan pantai dapat terlihat dengan jelas. Ditempat ini bagi para wisatawan yang ingin menikmati suasana malam di sekitar pantai ini banyak sekali penginapan-penginapan, bahkan ada satu hotel dengan taraf international yakni Queen of the South Hotel. Adapula disewakan ATV untuk menaklukan gundukan gundukan pasir(Gumuk) dengan tariff sewa bervariasi antara Rp. 50.000 s/d Rp. 100.000 setiap 30 menit. Bagi yang ingin menikmati sepanjang pantai tapi capek berjalan disediakan pula dokar/bendi yang ditarik kuda dengan tariff sewa Rp. 20.000 sekali putaran bolak-balik. Untuk yang ingin bersantap disepanjang pantai ini juga banyak sekali didirikan Warung makan dengan berbagai jenis makanan dan minuman, sering juga ada penjual keliling yang menawarkan masakan hasil laut antara lain peyek jingking (semacam kepiting tapi kecil-kecil yang digoreng pakai tepung). Pantai ini tergolong pantai yang paling ramai dan paling sering dikunjungi setiap kali berkunjung ke Yogyakarta. Pantai ini ini merupakan pantai yang landai, sehingga deburan ombaknya sangat nyaman dinikmati namun demikian berhati-hatilah sudah banyak korban yang terseret ombak karena tidak mengindahkan peringatan-peringatan oleh petugas setempat.

PANTAI KUWARU
Pantai banyak membujur di sebelah selatan yogyakarta, Sangat indah pantai pantai di kawasan Yogyakarta ini sebutlah yang paling terkenal mungkin Pantai Parangtritis, mungkin karena pantai ini kaya dengan legendanya yang luar biasa. Namun ada satu pantai yang cukup unik tidak seperti pantai-pantai yang dijumpai di pesisir selatan yakni Pantai dengan keindahananya dan teduh karena banyak pohon cemara udangnya. Pantai tersebut di namai Pantai Kuwaru. Lokasi Pantai Kuwaru terletak di sisi barat kota Bantul, tepatnya masuk wilayah Dusun Kuwaru, desa Poncosari, Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul. Jarak dari kota Yogyakarta sekitar 29 Km. Dari Kota Yogyakarta kea rah selatan menuju Kota Bantul sampai perempatan Palbapang ke barat sebelum Jembatan Srandakan belok keselatan. Saat ini sudah banyak petunjuk arah yang di pasang sehingga para pengunjung tidak kebingungan saat ingin menuju Pantai Kuwaru ini.  Dipantai ini juga dapat dijumpai banyak sekali warung makan yang menyajikan dengan menu beragam ada masakan hasil laut, dan lain-lain. Ada pula bermacam arena permainan; ada kolam renang, Motor ATV dengan harga sewa sekitar Rp. 25.000,- untuk 15 menit, kadang disisi paling timur banyak dijumpai orang memancing. Karena Pantai ini tergolong baru di promosikan kepada public penataannya jadi belum maksimal, tapi pada dasarnya Pantai ini menawarkan satu tempat wisata yang indah dengan suasana yang berbeda dari pantai yang biasa kita temukan.

PANTAI PANDANSIMO
Pantai Pandasimo terletak disisi paling barat gugusan pantai di wilayah Kabupaten bantul dan berdekatan dengan muara sungai progo yang secara histories merupakan salah satu jalur penghubung antara Gunung merapi dengan Pantai selatan.  Secara Administrasi terletak di desa poncosari, kecamatan srandakan, kabupaten bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kurang lebih 20 km dari kota bantul ke arah barat daya. Rute yang ditempuh dari kota Bantul sama halnya dengan menuju ke pantai kuwaru ataupun pantai baru. Yakni dari kota bantul keselatan sesampainya di perempatan Palbapang belok kanan menuju arah srandakan sesampainya di bundaran Srandakan sebelum jembatan sungai progo belok kiri dan ikuti jalan tersebut hingga pertigaan belok kanan sampailah ke lokasi yang dituju.  Suasana mistis terasa karena pernah menjadi tempat tirakat, yang diresmikan sejak jaman Raja Kasultanan Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono  VIII bahkan dibangun satu padepokan yang dibangun dengan gaya bangunan khas bangunan jawa. Dan juga suasana tersebut semakin kentara saat malam malam hari khusus yakni malam juma’t kliwon yang sering menjadi hari keramat karena tidak jauh dari pantai pandansimo ini terdapat tempat ziarah yakni Pandan sari dan pandanpayung yang jaraknya tidak lebih dari 1 kilometer.
Pantai pandasimo merupakan pantai yang telah bertahun tahun memberi kehidupan, inspirasi dan ketentraman bagi penduduk sekitar pantai yang berlangsung secara turun temurun.  Masyrakat sekitar mempunyai mata pencaharian yang beragam sebagai nelayan , petani, pegawai maupun wiraswasta. Nama pandansimo sendiri diambil dari kata Pandan dan simo, pandan berarti pohon pandan dan simo berarti macan. Di Pandasimo ini juga masih menggelar aktivitas kebudayaan yang sering dilakukan yakni merti dusun, labuhan sedekah laut dan pentas seni budaya. Dan diarea ini sama seperti halnya pantai baru yang bersebelahan dipakai sebagai pembangkit tenaga listrik tenaga angin dengan memasang kincir angin. Namun untuk sementara hasil dari pembangkit tersebut diperuntukkan bagi penerangan dipantai saja namun kedepan akan dipakai untuk minimal seluruh wilayah kecamatan srandakan.

PANTAI TRISIK
Pantai terisik merupakan deretan pantai selatan yang banyak menyuguhkan keindahan. Tak terkecuali pantai ini yang berada di sisi paling timur pantai yang masuk wlayah admnistrasi Kabupaten Kulon Progo atau disebelah barat pantai Pandansimo dan Pantai Kuwaru. Jarak yang harus ditempuh dari kota Yogyakarta kurang lebih 37 kilometer tepatnya berada di Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon progo dengan koordinat 7 58’ 41,02” LS dan 110,12’ 11,64” BT. Akses ke pantai inipun sangat mudah karena pantai ini tidak jauh dari jalan raya yang menghubungkan antara kabupaten Bantul dan kabupaten Kulon progo. Jalur yang paling mudah adalah melewati kota Bantul keselatan hingga perempatan palbapang belok kekanan kearah barat hingga melewati jembatan sepanjang 600 m yang membentang diatas sungai progo. Kemudian belok ke kiri menuju arah Brosot. Dari jalan utama tersebut nanti tinggal belok kiri lagi maka anda akan menjumpai pantai Trisik.  Jalan jalan yang kita lalui sudah sangat memadai dengan jalan aspal yang halus dan landai. Bahkan kanan kiri jalan banyak pepohonan yang memberikan hawa yang sejuk sehingga perjalanan lebih menyenangkan. Sesampainya dipantai banyak kita temui warung warung berderet menyediakan berbagai macam dagangan dari sekedar minuman hingga makanan berat. Pantai  ini termasuk juga pantai nelayan yang setiap harinya ada aktivitas jual beli ikan hasil tangkapan mereka. Dengan jejeran perahu perahu sehabis melaut serta aktivitas warga yang menggantungkan kehidupannya atas hasil laut tersebut yakni tempat pelelangan ikan.
Suasana alami yang sangat kental terasa jika kita lihat ekosistem yang terjaga yakni kita dapat saksikan beragam burung burung yang bermigran di atas langit pantai ini. Bahkan tempat ini merupakan tempat persinggahan burung burung tersebut antara lain, trinil rawa, kedidi leher merah, cerek kalung kecil, layang-layang asia  dan masih banyak lagi serta burung burung non migran yakni kuntul kerbau, wallet sapi dan udang biru. Suasana alam seperti ini sungguh sangat mempesona di mana keindahan langit pantai sudah indah terlukis dengan kehadiran burung burung tersebut. Bahkan tempat ini juga menjadi tempat konservasi penyu. Kehidupan masyarakat setempat juga tidak hanya mengandalkan sektor laut saja namun mereka berupaya untuk menambah penghasilan dengan memanfaatkan tanaman enceng gondok. Disisi lain pantai ini tepatnya kearah barat menuju arah pantai Glagah  dan Pantai congot dapat kita jumpai warga yang menjemur enceng gondok untuk disetor kepada pengrajin di kota. Walaupun tidak dalam sekala yang besar namun dari warga desa sekitar pantai trisik ini menjadi peran sebagai terwujudnya mata rantai ekonomi.

PANTAI GLAGAH
Pantai Glagah merupakan salah satu pantai di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang tepatnya terletak di desa Glagah, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta. Jaraj dari Kota Yogyakarta kurang lebih 40 km ke arah barat, atau 15 km dari ibu kota kabupaten Kulon progo, Kota Wates. Akses jalan sudah sangat memadai, jalan beraspal, angkutan umum juga banyak melintasi kawasan ini. Kalaupun menggunakan kendaraan pribadi mobil/motor ada dua jalur yang bisa dilewati dari arah Yogyakarta. Yang pertama melalui jalur utama Jogjakarta – purworejo seperti jalur bus umum yang kedua melalui Jalur selatan yakni melalui kabupaten Bantul. Jalur ini lebih menyajikan pemandangan persawahan dan suasana jalan yang tidak terlalu padat oleh kendaraan-kendaraan besar. Memasuki area disebelah kiri loket masuk terdapat semacam gardu pandang yang dapat melihat pemandangan sekeliling pantai, menurut rencana ditempat ini akan dibangun sebuah dermaga/pelabuhan. Bergerak maju lagi sampailah kita ke Hamparan pantai yang landai dan lapang karena pantai disini merupakan pantai yang tidak berkarang sehingga sejauh memandang hamparan air laut yang seolah bertemu dengan birunya langit. Sebelum sampai kegaris pantai kita akan menkmati sebuah laguna yang tercipta karena gelombang air pasang laut yang besar yang masuk ke cekungan pasir pantai sehingga terbentuk seperti danau. Ditempat ini kita bisa menaiki perahu untuk mengelilingi laguna kurang lebih sekitar 30 menit tersebut dengan biaya Rp. 3.000,- dan apabila anda mampu menggunakan kano disini dapat menyewa sebuah kano dengan tarif Rp. 20.000,- /jam. Dari laguna ini kearah barat lagi kita akan menjumpai satu tempat dimana banyak yang memanfaatkan area ini sebagai tempat memancing. Pada waktu tertentu di area pantai juga diadakan panggung hiburan biasanya pada tahun baru atau kondisi tertentu untuk menarik pengunjung. Kegiatan ini dilaksanakan dipanggung terbuka yang memang di persiapkan untuk even-event tersebut. Diarea laun disepanjang Pantai juga ada satu lahan dimana lahan tersebut di buat sebagai sirkuit Motocross. Sudah sering sirkuit ini dipakai untuk ajang motocross kejuaraan tingkat nasional bahkan international. Memang event ini tidak setiap saat ada, tapi paling tidak sirkuit ini bisa dipakai sebagai ajang pelatihan bagi croser-croser local. Belum puas dengan area wisata yang ada ? Masih ada lagi satu tempat dimana kita bisa menikmati hasil agrowisata ditempat ini yakni perkebunan Buah naga. Buah naga yang dikenal mempunyai berbagai macam manfaat bagi kesehatan dapat dinikmati di area perkebunan ini dalam bentuk jus ataupun dimakan begitu saja. Buah nga ini saat ini juga merupakan andalan para petani selain masih ada semangka , melon, dll. Dan akan lebih terintegrasi lagi jika kabar di wilayah kabupaten Kulon Progo ini akan dibangun sebuah Bandar Udara International yang akan menggantikan fungsi Bandara International Adisucipto Yogyakarta jadi dilaksanakan. Bukan tidak mungkin area ini akan sangat ramai karena Pelabuhan Juga akan dibangun dan juga Bandara International. Nikmati keindahan Pantai Glagah yang dipadu dengan area wisata, olahraga dan perkebunan ini. 

PANTAI CONGOT
Terletak disisi barat kota Yogyakarta kuang lebih 40 km, yakni tepatnya berada di desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo. Ini merupakan pantai paling ujung barat propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Akses jalan ke tempat ini sangat mudah hanya 2 kilometer dari jalan utama Jl. Raya Wates, yakni dari arah Yogyakarta sebelum perbatasan dengan Purworejo, Jawa Tengah ada pertigaan belok kiri atau arah selatan. Dan juga jika anda tidak menggunakan kendaraan sendiri sudah banyak angkutan umum yang melayani rute tersebut. Atau bahkan anda habis menikmati keindahan Pantai Glagah  anda tinggal mengikuti jalan dipinggir pantai yang menghubungkan kedua pantai ini. Infrastruktur jalan semuanya sudah beraspal sehingga nyaman dalam berkendara menyusuri pinggiran pantai. Pantai dengan karakteristik nelayan ini tidak heran kalau banyak kita lihat perahu-perahu nelayan yang sedang berlabuh. Setelah semalaman mencari ikan dilepas pantai. Pantai Congot ini juga merupakan muara sungai Bogowonto, pertemuan air sungai dan air laut inilah yang merupakan tempat ikan yang melimpah dan jenis yang banyak pula. Bagi yang senang dengan hobi memancing lokasi ini sangat menyenangkan di samping bisa mendapatkan hasil yang lumayan juga melihat pemandangan pantai nan menawan. Bahkan dengan jala kecil (jaring) anda dapat mendapatkan ikan di pingiran pantai.  Bagi anda yang tidak senang atau kurang berminat dengan memancing anda masih bisa mendapatkan ikan segar dengan dengan membeli dari para nelayan yang akan menyetorkan atau menjual hasil tangkapannya ke tempat pelelangan ikan wilayah setempat yang tidak jauh dari lokasi ini untuk dibawa pulang. Jika hanya ingin menikmati masakan seafood, disekitar pantai ini juga terdapat beberapa warung yang menyajikan masakan seafood. Selain hasil dari tangkapan laut nelayan disini juga membudiyakan ikan dan udang di tambak untuk menambah penghasilan mereka, bahkan disini juga dikembangkan tanaman pandan. Daun tanaman ini untuk digunakan untuk membuat kerajinan dengan terlebih dahulu dijadikan serat. Produk hasil kerajinan ini diharapkan nantinya dapat menembus pasaran luar negeri atau ekspor. Jika anda berkunjung ke tempat ini sore hari keindahan pantai dengan sunsetnya akan sangat mempesona. Dan jika anda menikmati pantai ini pagi hari anda akan menjumpai aktifitas nelayan yang dari membersihkan perahu sampai dengan akifitas mencari ikan di pinggir pantai dengan jala.

CANDI BOKO
Terletak tidak jauh dari Candi Prambanan. Kurang lebih 3 km kearah selatan, yakni dari arah kota Yogyakarta sebelum memasuki Candi Prambanan Belok kekanan kearah selatan.  Bangunan ini pertama kalai ditemukan oleh Arkeolog dari Negara Belanda yang bernama HJ De Graaf pada abad ke 17. Bentuk bangunan berupa Gapura Utama, Candi, Kolam dengan dengan luas 20 x 50 m kedalaman 2 m, Gua, Pagar, Candi Pembakaran dan paseban. Bangunan-bangunan tersebut tersebar menjadi beberapa bagian. Salah satunya adalah bagian dimana terdapat 3 pintu gerbang yang saling berdekatan, membujur dari utara ke selatan. Pintu gerbang yang di tengah adalah yang terbesar dan merupakan pintu gerbang utama yang diapit oleh dua pintu gerbang lainnya yang disebut gerbang pengapit. Kemudian bagian yang terdiri dari 5 pintu gerbang, terdiri dari 4 gerbang pengapit dan satu gerbang utama yang terletak di tengah gerbang pengapit. Selain dua bagian pintu gerbang tersebut masih ada beberapa bangunan yang terdapat di Situs Kraton Ratu Boko yakni : Bangunan Candi dari batu kapur ; Bangunan Candi ini berukuran 5 x 5 meter persegi dan dibuat dari batu kapur. Candi ini terletak di timur laut sekitar 45 meter dari pintu gerbang utama Bangunan Candi pembakaran; Bangunan Candi pembakaran terletak di timur laut kira-kira 37 meter dari gerbang utama yang kedua. Banguan Paseban, Pendopo, Istana pemandian, Candi miniature, Keputren serta Gua lanang dan gua wadon. Setelah dipublikasikan mengenai adanya penemuan reruntuhan diatas situs Candi Boko oleh Van Boeckholtz pada tahun 1790 banyak para ilmuwan yang mengadakan penelitian. Salah satunya ilmuwan Makerzic, Junghun dan Brumun pada tahun 1814, kemudian seratus tahun kemudian giliran ilmuwan yang bernama FDK Bosch yang memberi judul penelitiannya “Kraton Van Ratoe Boko”. Bukti tertua yang ditemukan disitus Candi Boko ini adalah prasasti Abhayagiriwihara yang berangka tahun 792 Masehi. Namun sampai saat ini Situs ini masih menjadi tandatanya kapan, siapa serta fungsi dari bangunan ini dibuat. Pemugaran Situs Candi Boko ini dimulai sejak tahun 1938 pada masa penjajahan Belanda dan dilanjutkan pemerintah Indonesia pada tahun 1952. Ada hal yang menarik di Candi Boko tersebut yakni untuk menikmati Sunset, Ditempat ini ditawarkan Paket “Boko Sunset”. Tentu saja paket ini hanya ditawarkan jikalau cuaca bagus, biasanya pengikut paket ini rata-rata berjumlah 10 orang. Di mulai pukul 4 sore para pengunjung di sugguhi Makanan ringan serta kopi atau the sembari menikmati tnggelamnya matahi di ufuk barat. Setelah Matahri terbenam dilanjutkan dengan makan malam dengan menu-menu yang ditawarkan adalah makanan tradisional Indonesia, antara lain Bakmi goreng, bakmi godog, nasi goreng, dan soto. Tapi selama ini yang paling banyak menikmati paket ini adalah para wisatawan mancanegara Ada satu hal lagi yang di suguhkan dari pengelola Candi Boko tersebut yakni Paket “Boko Trekking”. Para pengunjung diajak berkumpul pada jam 3 pagi dan dijamu dengan kopi hangat dan dibekali tongkat, air mineral serta lampu senter untuk menuju ke gunung Tugel dengan jarak yang ditempuh kurang lebih 2,5 km.
Menjelang matahari terbit para wisatawan diajak ke satu tempat dimana dapat menikmati terbitnya matahari dengan jelas, sembari melihat dan matahari terbit para wisatawan disuguhi makanan tradisional yakni urap. Setiap peserta paket ini oleh pengelola akan divberikan souvenir cantik. Bagi wisatwan yang dating malam hari dan bermalam ditempat ini disediakan camping ground lengkap dengan tenda dan peralatannya. Tarif yang dikenakan untuk Camping Ground, trecking, makanan, snack, dan souvenir sebesar Rp. 150.000,00. Kebanyakan yang menikmati paket ini adalah para wisatawan Nusantara.

CANDI PRAMBANAN
Lokasi candi terletak di pinggir Jl. Raya Yogya Solo tepatnya ±17 km dari pusat kota Yogya yaitu di desa Prambanan, Kabupaten Sleman. Candi ini menempati area seluas  39,8 Ha dengan bangunan tertinggi 47 meter dan candi yang merupakan Peradaban Hindu ditanah Jawa ini oleh UNESCO sejak tahun 1991 ditetapkan sebagai Cagar Budaya Dunia. Candi ini dibangun pada masa pemerintahan 2 Raja yakni Raja Rakai Pikatan dan Raja Rakai Belitung sekitar abad 10 atau ± tahun 850 Masehi oleh Wangsa Sanjaya. Candi ini juga disebut candi Roro Jonggrang ini tidak terlepas dengan legenda yang ada yakni legenda yang pada waktu itu diceritakan ada seorang Pemuda bernama Bandung Bondowoso yang jatuh cinta terhadap Putri Roro Jonggrang, namun ternyata cinta bertepuk sebelah tangan. Untuk menolak tawaran cinta Bandung Bondowoso sang Putri meminta syarat yang secara manusia sulit dipenuhi yakni meminta sang pemuda membuatkan arca sebanyak 1000 buah dalam semalam. Akhirnya syarat itupun disanggupi oleh sang Pemuda dan sebenarnya syarat tersebut bisa terpenuhi jika saja sang putri tidak menyuruh warga menumbuk padi dan membuat api besar sehingga tercipta suasana mirip pagi hari. Padahal sang pemuda telah meyelesaikan 999 dari 1000 yang diminta, karena merasa diperdaya maka sang pemuda mengutuk sang putri menjadi arca yang ke 1000. Struktur candi ini menggambarkan secara jelas kepercayaan dalam agama Hindu, yakni TRIMURTI maka Candi ini memiliki 3 Candi utama yang melambangkan hal tersebut.  Ketiga candi terbut adalah Candi Wisnu, Candi Brahma, dan Candi Siwa yang semuanya menghadap ke Timur.Masing- masing candi utama memiliki satu candi pendamping yakni Garuda untuk Candi Wisnu, Angsa untuk Candi Brahma dan Nandini untuk candi Siwa. Setiap candi utama juga memiliki 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sedangkan pada halaman terdapat 224 candi. Candi Siwa merupakan candi yang tertinggi dan terdapat 4 ruangan, ruangan utama berisi Arca Siwa, kemudian Arca Durga (istri Siwa juga disebut sebut sebagai arca Putri Roro Jonggrang), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Sedangkan disebelah selatan Candi Siwa ada Candi Brahma yang terdiri dari satu ruangan saja berisi Arca Brahma demikian juga disebelah utaranya adalah Candi Wisnu disini juga terdirti satu ruangan saja yang berisi Arca Wisnu.  Di dinding candi ini terdapat banyak relief diantaranya relief Pohon Kalpataru yang di agama Hindu merupakan Pohon Kehidupan, Kelestarian dan keserasian lingkungan, maka tidak heran jika pohon ini dijadikan sebagai Simbol/lambing Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) di Indonesia. Adapun yang merupakan relief utama dinding candi adalah relief yang menggambarkan kisah Ramayana. Maka setiap bulan setiap malam bulan purnama dihalaman candi ini dipentaskan satu acara yang menggambarkan kisah Ramayana yang terpahat di dinding candi tersebut yakni Sendratari Ramayana. Kisah Ramaya na ini dibuat dalam 4 babak yakni Penculikan Shinta oleh Rahwana, Misi Anoman ke Alengka, Matinya Kumbakarna dan pertemuannya kembali Rama dan Shinta. Candi Prambanan dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 WIb sampai dengan 17.00 WIB.

CANDI BOROBUDUR
Terletak di daerah Muntilan, Magelang, Jawa tengah. Jarak yang ditempuh dari Yogyakarta kurang lebih 42 km kearah utara. Candi ini merupakan tempat ibadah orang Budha, tercermin dari namanya Borobudur yang artinya Biara di Perbukitan, Borobudur berasal dari kata Bara dan Beduhur, yang menurut bahasa sansekerta Bara berarti Biara dan Beduhur berarti diatas bukit.Candi Borobudur dibangun pada masa abad 8 dan 9sekitar tahun 800 Masehi yakni pada masa kejayaan pemerintahan Wangsa Syailendra. Pendirinya adalah Raja yang berasal dari wangsa syailendra yakni Raja Samaratungga, dimulai sekitar tahun 824 Masehi dan berakhir sampai pada awal tahun 900 yakni pemerintahan sudah berganti dari Raja Samaratungga menjadi Ratu Pramudawardhani yang tidak lain adalah putri dari Raja Samaratungga sendiri. Keberadaan candi ini sempat hilang karena tertutupnya lokasi ini oleh debu vulkanik akibat letusan gunung merapi. Bahkan keberadaan candi ini terabaikan bersamaan dengan masuknya agama Islam ke Indonesia pada abad 15. Akhirnya pada tahu 1814 sewaktu Inggris menguasai Indonesia, Seorang bernama Sir Thomas Stamford Raffles bersama seorang insinyur Belanda bernama H.C. Cornelius merasa tertarik atas penemuan benda purbakala di daerah Magelang. Dibantu oleh sekitar kurang lebih 200 orang pria mereka membersihkan semak belukar yang menutupi candi. Dan oleh karena jasanya inilah Sir Thomas Stamford Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang pertama kali memulai pemugaran dan menjadi hasil tersebut mendapatkan perhatian dunia. Akhirnya seluruh area candi dapat digali pada tahun 1835 dan terus dipugar. Dengan bantuan Unesco akhirnya candi ini dipugar hingga tahun 1984 dan pada tahun 1991 Unesco menetapkan Candi ini sebagai Warisan Dunia (World Heritage Site) Candi Borobudur terdiri dari enam teras berbentuk bujur sangkar diatasnya terdapat 3 pelataran melingkar, Dinding dihiasi dengan relief sebanyak 2672 panel dan sebanyak 502 Arca Budha. Stupa utama terletak di tengah tengah dan merupakan yang terbesar, dikelilingi 72 stupa berlubang yang didalamnya ada arca Budha yang tengah duduk bersila. Candi ini terbagi menjadi 3 tingkat menurut kosmologi Budha yakni :
1. Kamadhatu (ranah hawa nafsu), yaitu dunia yang masih dikuasai oleh hawa nafsu, Bagian ini diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Disini terdapat 160 relief cerita Karmawibhangga namun saat ini tersembunyi karena tertutup struktur.
2. Rupadhatu (ranah berwujud), yaitu dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu. Bagian ini terdiri dari empat lorong dengan 1300 gambar relief dengan panjang seluruhnya 2,5 km
3. Arupadhatu (ranah tak berwujud), yaitu dimana manusia sudah terbebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Tingkatan tertinggi ini dilambangkan dengan stupa yang terbesar dan tertinggi, stupa polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan arca Budha belum selesai. Menurut kepercayaan patung yang salah dalam pembuatannya tidak boleh dirusak. 
Di Candi ini setiap tahun pada saat bulan purnama penuh bulan Mei atau Juni menjadi pusat peringatan Waisak. Pada saat detik-detik menjelang purnama penganut Budha akan berkumpul mengelilingi Candi Borobudur ini karena menurut kepercayaan pada saat Waisak Budha akan muncul dipuncak gunung bagian selatan.

    Selamat menikmati Keindahan Mahakarya yang masih terjaga hingga kini sebagai warisan budaya dari nenek moyang.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar