5 TEMPAT KULINER WARUNG BAKMI YG TERKENAL DI YOGYAKARTA
oleh De Djogja Poenya pada 12 Oktober 2012 pukul 11:43 ·
1. WARUNG BAKMI JAWA MBAH HADI
Lokasi : Jl. C.Simanjuntak di Pom Bensin Terban Yogyakarta
Warung bakmi yang tepatnya terletak di lingkungan pom bensin terban ini telah berdiri sejak tahun 1995. Warung ini tetap digemari sampai sekarang, walau seiring waktu harga satu porsinya pun meningkat, pelanggannya tetap setia. Seperti warung bakmi kebanyakan, disini juga cara memasak bakminya masih menggunakan anglo. Juru masak di warung ini adalah anak-anak Mbah Hadi yang telah mewarisi resep rahasia turun temurun. Pak Sukiran, salah satu dari penerus warung mengatakan bahwa menjaga kualitas citarasa bakmi adalah prioritas utama. Meskipun banyak investor melirik ingin membuka cabang bakmi Mbah Hadi. Namun nampaknya Pak Sukiran belum tertarik, ia khawatir nantinya cabang tersebut tidak tertangani dengan baik. Di hari biasa warung ini bisa menjual hingga 200 porsi bakmi, pada hari libur Warung Bakmi Mbah Hadi bisa mencapai penjualan sekitar 300 porsi. Disini ditawarkan bermacam menu bakmi, anda bisa mencoba Nasi Goreng, Bakmi Goreng Campur Uritan, Bakmi Godhog, atau bakmi Goreng Kuning. Satu porsi bakmi berkisar Rp. 12.500,00 dan segelas minuman dibandrol harga Rp.1.500,00. Dengan pelayanan yang ramah, harga terjangkau dan letaknya yang mudah dicari, Bakmi Jawa Mbah Hadi ini bisa menjadi alternatif pilihan yang tepat bagi anda penggemar bakmi jawa. Warung ini mulai beroperasi dari sore hingga malam.
2. WARUNG BAKMI JAWA KADIN
Lokasi : di Kawasan Bintaran Yogyakarta
Bakmi Jawa Kadin sudah tidak diragukan lagi kelezatannya, bannyak orang datang untuk menikmati Bakmi Jawa Kadin ini. Bakmi Kadin memang terkenal dikalangan wisata kuliner, bahkan tempat ini menjadi favorit mantan Presiden Indonesia Bapak Soeharto jika sedang berada di Yogyakarta. Setiap harinya Bakmi Jawa Kadin mampu menghabiskan 500 porsi bakmi jawa dan terus bertambah pelanggan setiap harinya. Seperti bakmi jawa kebanyakan, Bakmi Jawa Kadin menggunakan bahan utama mie, ayam, kol, bawang goreng, telor bebek, tomat, daun bawang dan kekian, yang membuatnya unik adalah pemasakannya yang menggunakan arang, bau khas arang menjadikan bakmi ini mempunyai bau bakar yang khas. Gurihnya bertambah dengan adanya telur bebek dalam kuah yang kental. Percampuran antara bahan- bahan dan bumbu yang pas menjadikan bakmi ini sangat nikmat dan legit untuk dimakan. Kenikmatan bakmi jawa akan semakin lengkap dengan ditemani wedang bajigur, bakmi jawa dan wedang bajigur adalah menu andalan dari bakmi kadin. Wedang bajigur sendiri terbuat dari campuran gula aren, kopi dan jahe, aroma jahe dan hangat jahe akan menghangatkan badan dan meningkatkan stamina anda.
3. WARUNG BAKMI JAWA MBAH WITO
Lokasi : Dusun Kemoro Sari I, Desa Piyaman Wonosari Kab. Gunung Kidul
Pejabat pemerintahan dari tingkat pusat yang pernah bertandang ke wilayah Gunung Kidul, DI Yogyakarta, biasanya punya warung andalan untuk mencicipi menu tradisional. Warung mi jawa Mbah Wito adalah salah satunya. Lebih tidak mengherankan lagi karena mi jawa olahan Mbah Wito memang sangat cocok di lidah. Pejabat di jajaran pemerintahan Kabupaten Gunung Kidul juga menggandrungi masakan Mbah Wito yang bernama lengkap Suwito Rejo. Mbah Wito sering kali terpaksa menutup warungnya di Dusun Kemoro Sari I, Desa Piyaman, Wonosari, ketika harus melayani permintaan prasmanan di Kantor Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.
Rahasia kelezatan bakmi jawa Mbah Wito, menurut si pemilik nama, justru terletak pada gurihnya kaldu ayam yang menyiram mi. Empat ayam jawa pilihan direbus dengan seperempat kilogram udang basah dan seperempat kilogram gula batu.
Udang memberi rasa gurih sedangkan gula batu menyajikan keaslian rasa manis dari batang tebu. Rasa gurih manis pun tercipta di kuali kaldu ayam Mbah Wito. ”Jika kaldu apik, seluruh masakan ikut menjadi apik,” kata Mbah Wito.
Hal tersulit dari penyediaan bahan olahan mi jawa adalah mencari ayam kampung, atau dikenal juga dengan istilah ayam jawa, yang tepat. Ayam jawa pilihan haruslah ayam betina produktif yang sudah uritan atau sedang akan bertelur. Jika telah dimasak, butiran kecil telur yang belum bercangkang menambah gurih sekaligus mempertajam rasa kaldu. Resep bakmi jawa ini telah dipraktikkan Mbah Wito sejak zaman sebelum kemerdekaan.
Untuk menambah rasa gurih, Mbah Wito hanya menambahkan garam, bawang merah, dan bawang putih. Dia mengaku menghindari pencampuran aneka bumbu, seperti kemiri, yang justru membuyarkan rasa. Bahan mi yang dia gunakan malahan tidak spesial. Mi dari tepung beras tersebut merupakan produk pabrikan yang banyak dijumpai di pasaran.
Sejak pukul 05.00, Mbah Wito dengan dibantu anaknya, Ngadenin (57), dan menantunya, Tukinem (53), sudah mencari bahan olahan, terutama ayam dan sayur, ke pasar. Untuk bumbu-bumbu, beberapa pedagang sudah memasok langsung ke rumah mereka.
Pada pukul 10.00, seluruh bumbu racikan sudah siap. Mbah Wito dan keluarga beristirahat sebelum warung dibuka setiap malam pukul 17.30-22.00, kecuali jika ada kepentingan keluarga. Saat ini Mbah Wito lebih banyak berperan meracik bumbu, sedangkan anak dan menantunya memasak mi jawa itu. Penyajian satu porsi mi jawa ini tidak menyedot waktu lama. Dengan minimal dua orang pemasak, sepiring mi sudah tersaji dalam lima menit. Mi jawa khas Gunung Kidul ini dimasak satu per satu menggunakan tungku arang. Nyala bara api harus dijaga agar tidak terlalu besar atau terlampau kecil.
Meskipun sederhana dengan menyediakan sepuluh bangku lesehan maupun bangku duduk, warung Mbah Wito sangat bersih. Jika sedang ramai-ramainya, pembeli rela duduk di emperan di luar warung.
Karena letaknya di tepi jalan raya lingkar luar Gunung Kidul yang sudah sepi kendaraan selepas magrib, pengunjung sekaligus bisa menikmati suasana malam pedesaan dari warung Mbah Wito. Seperti filosofi pedagang makanan tradisional di Yogyakarta umumnya, Mbah Wito pun mengaku tidak ngoyo dalam berjualan. Dia sudah cukup puas mengelola satu warung dan tidak hendak melebarkan sayap dengan membuka cabang atau mencari lokasi jualan yang lebih strategis.
Selain mi jawa rebus sebagai menu utama, pembeli juga bisa memesan mi jawa goreng atau nasi goreng. Warung Mbah Wito juga menyediakan kekhasan minuman wong Gunung Kidul, yaitu teh poci dengan gula batu. Teh poci Mbah Wito terkenal nasgitel atau panas, legi (manis), dan kental.
Selama berjualan mi tak menyurutkan kecintaan Mbah Wito dan keluarga pada mi jawa. Ketika warung sudah tutup, Mbah Wito selalu menyisihkan beberapa piring mi jawa untuk menu santap malam bersama keluarga. ”Tidak ada bosan-bosannya menyantap bakmi jawa. Bakmi jawa sudah seperti nasi yang harus disantap setiap hari,” ujar Mbah Wito.
Tak harus repot-repot menjadi pejabat untuk turut mencicipi menu berkelas. Cukup datang ke warung mi jawa khas Gunung Kidul-nya Mbah Wito. Letaknya yang hanya beberapa menit dari Kota Wonosari mudah dijangkau dan pastinya tidak akan menguras kantong karena murah. Puas di perut, puas pula di hati…
4. WARUNG BAKMI JAWA MBAH MO
Lokasi : Dusun Code lewat Jl. Parangtritis barat perempatan Manding Kab. Bantul Yogyakarta.
Nama Mbah Mo memang telah menjadi salah satu ikon kuliner bakmi Jawa di Yogyakarta. Warung Mbah Mo terletak jauh di luar kota, yakni dikampung code sekitar 15 km dari kota Yogyakarta. Cukup sulit memang mencari lokasi bakmi mbah mo ini, bagi anda yang belum pernah kesana musti rajin bertanya karena memang jauh dari jalan besar atau jalan protocol. Namun tak disangka ternyata penggemar bakmi mbah mo sungguh luar biasa, antrean yang banyak memenuhi warung bakmi mbah mo ini. Bahkan Bakmi mbah mo ini dikenal dikalangan pejabat dan artis ibukota. Tekstur bakmi yang digunakan warung bakmi mbah mo berupa bakmi yang kecil dan kenyal, dengan campuran telur bebeak dan kaldu ayam kampung yang memberikan citaras ersendiri dan mengahasilkan ras yang gurih. Terlebih di tempat ini disediakan beberapa pilihan daging, balungan atau rempela yang bisa menjadi pelengkap dalam menikmati bakmi mbah mo sebagai lauknya.
Para pengunjung menikmati sajian warung bakmi mbah mo tersebar di halaman mbah mo, ada yang diruang depan, halaman bahkan lesehan. Di warung ini tersedia 8 meja saja dengan kursi panjang. Waktu menunggu jika ramai anda musti bersabar hingga 30 menit sampai 1 jam. Warung Bakmi Mbah Mo menyajikan beberapa jenis masakan bakmi yakni Bakmi Godog, Bakmi goreng, Bakmi Istimewa dengan campuran daging ayam atau ati ampela. Untuk minumannya disini anda tidak dapat menikmati minuman dingin kecuali soft drink karena semua minuman ditempat ini tersaji hangat. Untuk masalah harga tidak terlalu mahal masih standart rata rata Rp. 10.000,- per porsinya untuk yang bakmi biasa baik godog maupun goreng. Sedangkan yang istimewa per porsinya dihargai pada Rp. 16.000,-.
Bagi anda yang belum pernah kesana berikut saya sampaikan rute menuju ke tempat bakmi mbah mo Dari Yogyakarta menuju Jl. Parangtritis ikuti jalan tersebut hingga perempatan Manding belok kanan tepat pada gapura yang bertuliskan Manding Sentra Kerajinan Kulit, kemudian sesampainya dipertigaan belok kekanan hingga menemui jalan bercabang ambil jalan yang kearah kiri hinga menjumpai perempatan belok kanan kurang lebih 400 meter anda akan menemukan gapura dusun Code. Sesampainya di dusun ini ikuti beberapa petunjuk yang mengarah ke Bakmi mbah Mo. Warung Bakmi Mbah Mo sudah sangat terkenal jadi jika anda agak binggung sebaiknya bertanya, jangan sampai kehilangan banyak waktu karena jika anda sampai di warung bakmi lewat jam enam sore anda pasti akan menunggu antrean yang panjang dan biasanya warung ini tutup tidak lebih dari jam Sembilan malam karena sudah habis.
5. WARUNG BAKMI JAWA PAK PELE
Lokasi : Timur Pagelaran Kraton, Alun-Alun Utara Yogyakarta
Letak Bakmi Pele ini hanya beberapa meter dari Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat. Dilihat dari tampilannya, warung Bakmi Pele ini sangat sederhana, seperti layaknya tempat makan kaki lima dengan tenda terpal dan spanduk sederhana. Tenda Pak Pele ini terletak tepat di pojok Tenggara Alun-Alun Utara Jogja. Suasananya sangat ayem dan sepi karena nyaris tak ada kendaraan yang melintas, maklum lokasinya di pojokan jalan semi buntu yang mengarah ke area Kraton. Tempat makannya benar-benar membuat jatuh cinta pada pandangan pertama. Bakmi Pak Pele menempati areal paving block yang lumayan luas sehingga bisa menggelar banyak tikar besar yang sangat nyaman untuk duduk lesehan, bahkan sampai tidur-tiduran. Soal rasa, Bakmi Pele menggunakan bumbu bakmi Jawa yang pas gurih dan manisnya dengan potongan-potongan jeroan ayam yang nikmat. Kenikmatannya membuat ia pantas menjadi Legenda Bakmi jawa. Lalu, apa keunikan dari Bakmi Pele? Bakmi Pele menggunakan Mie tebal dan lebih besar dari mie kuning biasa. Teksturnya yang kenyal membuat pengalaman makan jadi tak terlupakan. Jangan sampai nggak cicip bakmi Pele jika anda pelesir ke Jogja.
"Selamat Menikmati"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar